Sad

Kesedihan itu ibarat luka yang terbuka, serba salah.

Kesedihan itu ibarat kamu yang selalu memandangnya tanpa pernah melihatku sedetikpun.

Kesedihan itu adalah hari-hari penuh rindu, yang puasnya tidak pernah bisa bersua denganmu.

…………

Biarkan aku pergi sejenak, menorehkan rasa kesal ini kepada sang langit. Biar ia tau apa yang telah kamu perbuat pada hatiku. Kacau balau!

Kamu terus menceritakan pada dunia begitu sulitnya mendapatkan dia yang kamu kejar sejak dulu. Padahal kamu pun tau, dia sudah memilih yang lain. Hati ini sakit! Saat tau apa yang kamu lakukan sama halnya dengan yang aku lakukan. Kita sama-sama berjuang, tapi sama-sama tidak memperhatikan siapa yang memperjuangkan kita.

Mungkin apa yang aku lakukan adalah karma. Mungkin alam mulai memperlakukan hukumnya. Ataukah aku yang terlalu egois tetap kukuh ingin meraihmu?

Aku ingin pergi sejenak, berbicara pada langit dan awan yang bertebaran disana. Andai saja mereka bisa menyatukanku denganmu. Ah, pasti sudah dari dulu kulakukan.

Kamu tau? Kesedihan adalah hari-hari penuh kekecewaan. Dan sekarang, aku kecewa padamu.

Apa yang kamu lakukan padaku itu jahat! Kamu buat perasaan itu perlahan tumbuh, tapi kamu hancurkan saat kamu beri tau aku perasaanmu padanya.

Sudahlah, aku lelah. Aku hanya ingin berdamai denganmu, dengan semua masa laluku, dengan segala yang menyesakkan dadaku. Semoga kamu juga.

…………

Hari ini, entah esok atau lusa. Kamu akan tau siapa yang saat itu benar-benar memperjuangkanmu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menjaga senyum itu diwajahmu. Setidaknya sampai nanti kita tidak bertemu lagi.

Jujur, aku senang bisa mengenalmu, walaupun sebentar. Aku hanya bisa berdamai, dan menunggu semesta menunjukkan semuanya padamu. Dan kamu kembali padaku:)